Hacked by Cyclo'sTextovert aka 4-345-06-0999 ft RabBitch047

Image

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK – Pelabuhan di Kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial Port and Estate (JIIPE) di Manyar Kabupaten Gresik bakal memiliki empat dermaga. Pelabuhan ini dikelola oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS).

Head of Marketing and Tenant Relation JIIPE, Sianny Indrawati, mengatakan, satu dermaga sudah beroperasi sejak akhir Januari 2016. Dermaga multi purpose  ini melayani bongkar muat curah cair dan general cargo. Panjang dermaga sekitar 250 meter dengan kedalaman dua sisi masing-masing minus 14 meter di sisi luar dan minus 12 meter sisi dalam.

“Sudah ada 35 kapal yang sandar di dermaga ini sejak diperasionalkan tahun lalu. Muatannya sudah lebih dari 500 ribu ton, seperti pupuk, gandum dan lainnya,” ujar dia, kepada wartawan di kantor manajemen JIIPE, Manyar, Gresik, Selasa (4/4).

Sianny menambahkan, BMS berencana memperpanjang dermaga multi purpose tersebut hingga 600 meter. Sehingga nantinya bisa melayani lebih banyak kapal yang sandar. “Memang bertahap, karena JIIPE ini kan baru. Jadi belum banyak pengguna jasa kapal yang memanfaatkan. Mereka melihat dulu pelayanan kami seperti apa,” katanya.

Dermaga kedua dibangun di pulau reklamasi sebelah kanan dermaga multi purpore. Dermaga ini melayani bongkar muat barang tambang seperti batu bara dan barang kotor. Dermaga coal ini lebih kecil dibandingkan dermaga multi purpose.

Sedangkan dermaga ketiga dibangun sisi kiri dermaga multi purpose. Dermaga ini melayani fishing industry dan offshore maintenance. Sementara dermaga terakhir digunakan untuk melayani bongkar muat kontainer.

Menurut Sianny, selama ini hasil tangkapan para nelayan di Tuban dan Lamongan belum dipasarkan secara maksimal karena keterbatasan infrastruktur. Oleh karena itu, dermaga fishing ini dikhususnya untuk melayani bongkar muat ikan. “Kami juga akan melengkapi dengan cold storage karena di JIIPE nanti ada fasilitas LNG. Selama ini nelayan di Tuban dan Lamongan tidak memiliki fasilitas cold storage,” kata Sianny.

PT BMS dibentuk oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) melalui anak usahanya yakni PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) dan sektor swasta yakni PT Usaha Era Pratama Nusantara yang merupakan anak usaha PT AKR Corporindo Tbk. Pelindo III memegang saham 60 persen, sedangkan 40 persennya dipegang AKR.

Sumber : http://jiipe.com/test-post-2/